Selasa, 14 Juni 2011

Resume bab 3 propaganda



BAB III
PRAKTIK PROPAGANDA
A.      Teknik Propaganda
Untuk mencapai sasaran dan tujuannya, propaganda seperti halnya komunikasi, sangat membutuhkan teknik. Sebab dengan teknik yang tepat akan menghasilkan capaian yang optimal seperti yang diharapkan oleh propaganda. Ini juga sangat berkait erat dengan objek sasaran yang dituju.
1.       Name Calling
Name Calling adalah propaganda dengan memberikan sebuah ide atau label yang buruk. Tujuannya adalah agar yang menolak dan menyangsikan ide tertentu tanpa mengoreksinya/ memeriksanya terlebih dahulu.
2.       Glittering Generalities
Glittering Generalities dadalah mengasosiasikan sesuatu dengan suatu “kata bijak” yanng digunakan untuk membuat kita menerima dan menyetujui hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung. Dengan kata lain propagandis berusaha menyanjung dirinya mewakili sesuatu yang luhur dan agung. Ungkapan kata-kata “demi keadilan dan kebenaran” menjadi salah satu ciri teknik propaganda ini. Sekadar contoh adalah, “demi keadilan dan kebenaran, maka demokrasi harus ditegakkan dalam semua bentuknya” yang pernah sangat marak ketika era reformasi tiba dan banyak diteriakkan oleh mahasiswa.
3.       Transfer
Transfer meliputi kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebih dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu “ lebih bisa diterima.
Teknik Propaganda Transfer bisa digunakan dengan memakai pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam lingkungan tertentu. Propagandis dalam hal ini mempunyai maksud agar komunikan terpengaruh secara psikologis terhadap apa yang yang sedang dipropagandakan. Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) dalam berbagai kesempatan (terutama menjelang Pemilu) sering memakai pengaruh Bung Karno yang sangat dikagumi dan berwibawa bagi rakyat Indonesia (juga di lingkungan tertentu seperti golongan nasionalis) karena dia sebagai proklamator, intelektual dan orator ulung.
4.       Testimonials
Testimonials berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibenci bahwa ide atau program / produk adalah baik atau buruk. Propaganda ini sering digunakan dalam kegiatan komersial, meskipun juga bisa digunakan untuk kegiatan politik.
5.       Plain Folk
Adalah propaganda dengan menggunakan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini mengidentikkan yang dipropagandakan milik aau mengabdi pada komunikan. Misalnya dengan kata-kata milik rakyat atau dari rakyat.
6.        Card Stacking
Yaitu meliputi seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan, ilustrasi atau kebingungan dan masuk akal atau tidak masuk akal suatu pernyataan agar memberikan kemungkinan terburuk atau terbaik untuk suatu gagasan, program, manusia dan barang.
7.       Bandwagon Technique
Teknik ini dilakukan dengan mengembar-gemborkan sukses yang dicapai oleh seseorang, suatu lembaga atau suatu organisasi.
8.       Reputable Mounthpiece
Teknik yang dilakukan dengan mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai kenyataan. Teknik ini biasanya digunakan oleh seseorang yang menyanjung pemimpin, akan tetapi tidak lulus.
9.       Using All Forms Of Persuations
Teknik yang digunakan untuk membujuk orang lain dengan rayuan, Himbauan dan “iming-iming”. Teknik Propaganda ini sering digunakan dalam kampanye pemilu.
B.      Media Propaganda
Dalam komunikasi, faktor  media menduduki peran yang sangat penting dalam proses penyebaran pesan. Bahkan bisa dikatakan, suatu pesan bisa efektif atau tidak, tersebar luas atau tidak sangat bergantung ketepatan dalam memilih media tersebut.
1.       Media massa
Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media elektronik dan media cetak. Salah satu keunggulan media ini adalah jangkauannya yang luas. Peran media massa dalam propaganda bisa dikatakan sangat efektif. Sampai-sampai Napoleon Bonaparte harus mengurangi surat kabar dari 13 buah menjadi 4 buah saja dengan melarang pers mengkritik kebijakan pemerintah.
2.       Buku
Buku menjadi sangat efektif karena sangat mempengaruhi pemikiran seseorang. Dan pemikiran akan mempengaruhi sikap dan perilaku. Buku propaganda yang terkenal antara lain Uncle Tom’s Cabin (Gubuk Paman Tom) yang memprotes perbudakan di Amerika dan Mein Kampf (perjuanganku) karya hitler.
3.       Film
Film juga bisa dijadikan media propaganda. Amerika adalah negara yang sengaja atau tidak melakukan propaganda lewat film-filmnya. Kepahlawanan tentara Amerika ditunjukkan dalam perang dengan setting “perang vietnam”. Di indonesia propaganda lewat film nyata terlihat dalam pemutaran film “Pengkhianatan G 30 S/PKI” yang pada zaman pemerintahan Soeharto setiap setahun sekali (malam 30 September) diputar di stasiun TVRI.
4.       Selebaran
Selebaran ini biasanya digunakan oleh kelompok tertentu yang ada dalam masyarakat untuk mempengaruhi kebijakan publik pemerintahnya. Ini sangat dimungkinkan mengingat iklim politik belm memberi peluang keterbukaan kompetisi sehat.
C.      Jenis-jenis Propaganda
Ada beberapa jenis propaganda yang dikemukakan beberapa pengamat. Sehubungan dengan cara yang dilakukannya atas isi pesan, ada propaganda tersembunyi dan terbuka (Dobb, 1966).
Dalam Propaganda tersembunyi, propagandis menyembunyikan tujuan utamanya dalam kemasan suatu pesan lain. Misalnya di Amerika ada seorang presiden yang mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers tersebut, setiap pertanyaan yang diajukan diusahakan agar menguntungkan dirinya. Misalnya ketika dia sedang menjadi kandidat presiden.
Sedangkan propaganda terbuka adalah setiap kemasan pesan, cara dan perilakunya dikemukakan secara transparan tanpa dikemas dengan pesan lain.
D.      Status Propagandis
Max Weber adalah intelektual yang mengatakan bahwa faktor pemimpin sanga menentukan berbagai gerak dan perilaku masyarakat. Hal demikian tidak bermaksud mengkerdilkan peran media yang digunakan . Ini terutama sekali sangat berguna pada propaganda horisontal yang lebih mengandalkan pada komunikasi antar persona. Berikut beberapa status yang selayaknya dipunyai seorang propagandis.
1.       Kapasitas Intelektual (Intelectual Capacity)
2.       Rasa Diri Penting (Self Significance)
3.       Vitalitas (Vitality)
4.       Latihan (Training)
5.       Reputasi (Reputation)

E.       Kiat-kiat propaganda
Agar ide atau gagasan komunikator (dalam propaganda sering disebut propagandis) mengena pada komunikan, maka diperlukan sebuah kiat tertentu untuk mempengaruhi massa.
1.       Agitasi untuk Sugesti
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), agitasi adalah hasutan kepada orang banyak (untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan), biasanya dilakukan oleh aktivis partai politik (parpol); pidato yang berapi-api untuk mempengaruhi massa.
Agitasi berasal dari bahasa latin agito dan agitum yang berarti menggerakkan atau mendorong dengan kuat secara luar biasa, menggoncangkan atau menggerakkan secara cepat, mengganggu , mengacaukan, berdiskusi, berdebat, menimbulkan/menumbuhkan perhatian pihak lain dengna melalui pidato, pamflet, dan sebagainya.
Agitasi yang berlebihan kemudian akan memunculkan sugesti terhadap sebuah ide atau gagasan. Bahkan dalam beberapa literatur propaganda disebutkan bahwa propaganda adalah sugesti yang direncanakan (Planned Suggestion). Sebab sugesti adalah suatu proses komunikasi sebagai akibat dari diterimanya suatu keyakinan tentang sesuatu yang telah dikomunikasikan tanpa adanya pertimbangan logis untuk penerimaan tersebut.
Ada beberapa faktor kenapa sugesti mudah diterima sebagai berikut.
a.       Adanya hambatan berpikir
b.      Pikiran terpecah-pecah (disosiasi)
c.       Otoritas atau prestise
d.      Mayoritas
e.      Will to Believe
2.       Rumor
Sebenarnya apakah rumor? Kenapa ia cukup efektif mempengaruhi pola pikir masyarakat sehingga mereka percaya begitu saja pada rumor? Bagaimana pula kontekstualisasinya dengan kerusuhan selama ini? Goldon Allport dan leo Postman pernah memberikan definisi tentang rumor atau desas-desus yakni “cerita yang tidak tentu sumbernya yang menjalar dari mulut ke mulut (dari mulut ke telinga-red)” (Sastropoetro, 1991).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar