Selasa, 14 Juni 2011

Resume bab 1 propaganda



BAB I. PROPAGANDA, SATU CERMIN BANYAK GAMBAR
A.    Propaganda dan  Komunikasi
Jika dirinci secara lebih konkret metode komunikasi dalam dunia komtemporer saat ini yang merupakan pengembangan dari komunikasi verbal dan nonverbal meliputi sebagai berikut:
1.      Jurnalistik
2.      Hubungan Masyarakat
3.      Periklanan
4.      Pameran/Eksposisi
5.      Propaganda
6.      Publikasi
Tentunya, karena propaganda menjadi bagian dari kegiatan komunikasi, maka metode, media, dan karakteristik unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan) dan pola yang digunakan sama dengan model-model komunikasi yang lain. Oleh karena itu, unsur komunikasi secara umum juga berlaku bagi propaganda. Namun begitu, meskipun sama cirinya, tetapi masing-masing metode tersebut mempunyai penekanan tertentu.
B.     Sekadar Alat
Propaganda bisa diibaratkan sebuah ilmu. Ilmu itu akan membuahkan hasil positif jika melekat pada orang yang mempunyai kepribadian baik. Namun, propaganda akan menghasilkan kejelekan dan kesengsaraan manakala melekat pada orang yang tidak baik. Bisa jadi, jika komunikasi tersebut digunakan oleh orang yang mempunyai ambisi kekuasaan hanya akan digunakan untuk target kekuasaan tersebut tanpa mengindahkan apakah kegiatannya itu membahayakan orang lain, memperkosa hak asasi orang lain atau tidak. Hal demikian tentu berbeda dengan orang yang mempunyai tanggung jawab dan berperilaku baik.
Dengan demikan, propaganda adalah sebuah ilmu yang akan menjadi baik, namun juga bisa akan menjadi buruk sangat bergantung dari siapa yang menggunakan serta target apa yang sedang diraih. Ini dimungkinkan mengingat propaganda hanya sekadar cara-cara berkomunikasi dan penyebaran pesan kepada orang lain. Sedangkan cara itu akan disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan individu atas suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, propaganda akan berimplikasi baik, atu buruk sangat bergantung pada komunikatornya.
C.    Pengertian Propaganda
Seperti halnya definisi komunikasi, definisi propaganda juga sangat banyak. Ini disebabkan pandangan dunia manusia terpengaruh oleh 3 faktor utama; 1) kecenderungan personal, 2) pandangan kultural, 3) kedudukan sosialnya (Baali dan Wardi, 1989).
Propaganda berasal dari bahasa latin propagare artinya cara tukang kebun menyemaikan tunas suatu tanaman ke sebuah lahan untuk memproduksi tanaman baru yang kelak akan tumbuh sendiri. Dengan kata lain juga berarti mengembangkan atau memekarkan (untuk tunas). Dari sejarahnya sendiri, propaganda awalnya adalah mengembangkan dan memekarkan agama katholik Roma baik di Italia maupun negara-negara lain. Sejalan dengan tingkat perkembangan manusia, propaganda tidak hanya digunakan dalam bidang keagamaan saja tetapi juga dalam bidang pembangunan, politik, komersial, pendidikan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dewasa ini kita mengenal teknik propaganda juga digunakan dalam bidang seperti humas, kampanye politik, dan periklanan. Ini pernah diakui oleh Brown dan Both dalam Werner J Severin dan James W Tankard (1979), “propaganda would include much of advertising, much of political compaigning and much of public relations”. Adapun beberapa definisi propaganda antara lain:
1.      Dalam Encylopedia International dikatakan bahwa propaganda adalah, “suatu jenis komunikasi yang berusaha mempengaruhi pandangan dan reaksi, tanpa mengindahkan tentang nilai benar atau tidak benarnya pesan yang disampaikan”.
2.      Everyman’s Encyclopaedia diungkapkan bahwa propaganda adalah suatu seni untuk penyebaran dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya suatu kepercayaan agama atau politik.
3.      Qualter mengatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk, mengawasi, atau mengubah sikap dari kelompok-kelompok lain dengan  menggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada setiap situasi yang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang diinginkan oleh si propagandis.
4.      Harold D. Laswell dalam tulisannya Propaganda (1937) mengataan bahwa propaganda adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasi representasinya (propaganda in broadest sense is the technique of influencing human action by the manipulataion of presentations)”. Definisi lainnya dari laswell dalam bukunya propaganda technique in  the world war (1927) menyebutkan propaganda adalah semata-mata adalah kontrol opini yang dilakukan melalui sumbal-simbol yang mempuyai arti, atau menyampaikan pendapat yang konkret dan akurat (teliti), melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar-gambar dan bentuk-bentuk lain yang bisa digunakandalam komunikasi sosial (It refers [propaganda, pen] solely to the control of public opinion by significant symbols, or to speak more concretely and less accurately, by the stories, rumours, repirt, picture, and other form of social communication”).
5.      Barnays mengatakan, propaganda modern adalah suatu usaha ynag bersifat kosisten dan terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwa-peristiwa guna mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu usaha atau kelompok.
6.      Ralph D. Cassey berkata propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja tau sadar untuk memantapkan suatu sikap atau merupakan suatu pendapat yang berkaitan dengan suatu doktrin atau program dan di pihak lain, merupakan usaha yang sadar dari lembaga-lembaga komunikasi untuk menyebarkan fakta dalam semangat objektivitas dan kejujuran.
7.      Leonard W. Dobb mengatakan, propaganda adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh individu yang masing-masing berkepentingan untuk mengotrol sikap kelompok individu lainnya dengan cara menggunakan sugesti dan sebagai akaibatnya mengontrol kegiatan tersebut.
Melihat beberapa definisi yang dikemukakan tersebut di atas ada beberapa komponen dalam propaganda, yaitu:
1.      Dalam propaganda selalu ada pihak yang dengan sengaja melakukan proses penyebaran pesan untuk mengubah sikap dan perilaku sasaran propaganda. Dalam propaganda yang melakukan kegiatan ini sering disebut sebagai propagandis. Propagandis biasanya bisa berupa individu, individu yang dilembagakan (the institusionalized person) atau lembaga itu sendiri. Orang yang dilembagakan yang dima ksud adalah setiap kegiatannya selalu dikaitkan atau atas nama lembaga. Misalnya adalah Nazi Hitler yang punya Departemen Propaganda yang dipimpin Goebbels.
2.      Propaganda dilakukan secara terus menerus (kontinyu). Ini perlu digaris bawahi karena untuk membedakannya dengan kampanye. Jika propaganda dilakukan secara terus menerus sejauh kepentingan dari propagandis, tetapi kampanye dilakukan secara temporer, meskipun dalam kampanye bisa jadi digunakan teknik atau cara propaganda pula.
3.      Ada proses penyampaian ide, gagasan, kepercayaan, atau bahkan doktrin. Proses penyampaian pesan ini melibatkan cara tertentu, misalnya dengan sugesti, agitasi, atu rumor. Oleh karena itu, propaganda bagi pemahaman orang tertentu harus tertanam sifat objektivitas dan kejujuran, namun bagi yang lain kebohongan, manipulasi juga dibenarkan.
4.      Mempunyai tujuan mengubah pendapat, sikap, dan perilaku individu atau kelompok lain. Tujuan ini sedemikian pentingnya, sehingga ada sindiran bahwa apapun akan dilakukan propagandis untuk mewujudkan tujuannya tersebut. Ini pula yang sering dituduhkan orang secara sinis pada propaganda yang melibatkan “menghalalkan segala cara” (tanpa mengindahkan nilai benar tidaknya) untuk mencapai tujuan.
5.      Propaganda adalah usaha sadar. Dengan demikian, propaganda adalah sebuah cara sistematis, prosedural, dan perencanaan matang. Perencanaan matang ini juga meliputi siapa yang menjadi sasaran, caranya bagaimana, lewat media apa. Hal ini sesuai dengan pendapat Laswell Who, says what, in which channel, to whom and with what effect.
6.      Sebagai sebuah program yang mempunyai tujuan kongkrit, maka propaganda akan mencapai sasarannya secara efektif jika menggunakan media yang tepat. Media yang biasanya sangat efektif digunakan adalah media massa, meskipun ada media lain seperti komunikasi lisan, buku, dan juga film.



                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar